Rabu, Juni 08, 2011

Sajak Ku..

Saat matahari membunuh daun-daun Hulang ditelan penghujung jalan kesendirianku dalam peluh Disini...

Tonggak napas terpancang, menggerogoti tulang-tulang Menyetubuhi kelopak jasad dalam suara centang prenang kepanasan Membayangi pelataran perut bumi Untuk sajak jalananku untuk +3%!



LUKISAN ALAM

semburat warna berpendar terlukis ciptaan illahi tiada kanvas menandingi bukan juga picasso dalam potret monalisa ia maha kuasa indahnya pagiku beranekaragam warna merah bercampur jingga kuning bergelut nila secercah putih sebagai bingkai goresan yang tiada duanya

Tidak ada komentar:

Entri Populer