Minggu, Juni 05, 2011

APLIKASI TRICODERMA DENAGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERAS DAN CARA PEMBUTAN KOMPOS DENGAN MENGGUNAKAN TRICODERMA


Mikroorganisme Tricoderma

Pupuk merupakan bahan tambahan yang diberikan ke tanah untuk tujuan memperkaya dan meningkatkan kondisi kesuburan tanah baik teknis, fisik maupun biologisnya.
Kesuburan kimia tanah dinilai dari kandungan ion mineral dan kapasitas pertukaran kationnya untuk menyediakan makanan siap saji bagi tanaman.


Kesuburan fisis adalah keadaan tanah yang tidak compact atau gembur hingga menyedikan airasi dan drainase yang baik dan tidak menyiksa akar tanaman. Sedangkan kesuburan biologis tanah juga sangat penting , yaitu kandungan berupa mikroorganisme yang berperan mendukung proses penguraian bahan organic menjadi mineral anorganik.
Perbaikan kondisi tanah yang paling praktis adalah denagn menambah pupuk ke tanah. Namun perlu diperhatikan keseimbangan kesuburan tanah sehingga pupuk yang diberikan efektif dan efisien. Penambahan pupuk anorganikyang menyajikan ion siap saji saja akan merusak kesuburan fisis tanah, dimana tanah menjadi compact dan keras. Dengan demikian aplikasi pupuk organic akan sangat memperbaiki kondisi tanah.
Namun sayang pupuk organic lebih lambat untuk terurai menjadi ion mineral, apalagi jika aplikasinya hanya penambahan bahan korganik mentah saja. Maka dari itu kandungan mikroorganisme tanah juga perlu diperkaya untuk mempercepat kondisinya, sehingga kondisi tanah dapat terjaga.

Salah satu mikroorganisme fungsional yang dikenak luas sebagai pupuk biologis tanah adalah jamur Tricoderma sp. Mikroorganisme ini adalah jamur penghuni tanah (soil inhibitant) yang dapat diisolasi dari perakaran tanaman lapangan. Spesies Tricoderma disamping sebagai organisme pengurai, daapt pula berfungsi sebagai agen hayati dan stimulator pertumbuhan tanaman. Beberapa spesies Tricoderma telah dilaporkan sebagai agen hayati seperti T. Harzianum, T. variadae, dan T. konigii yang berspektrum luas pada berbagain tanaman pertanian.

Biakan jamur Tricoderma dalam media aplikatif seperti dedak dapat diberikan ke areal pertanaman dan berlaku sebagai biodekomposer, mendekomposisi limbah organik (rontokan dedaun dan ranting tua) menjadi kompos yang bermutu. Serta dapat berlaku sebagai fungisida, Tricoderma dapat menghambat beberapa pertumbuhan jamur penyebab penyakit antara lain Rigidifous lignosus, fusarium oxysforum, rhizoktonia solani, selorotium dan lain-lain.

Pupuk biologis Tricoderma dapat dibuat dengan menginokulasi biakan murni pada media aplikatif, misalnaya dedak, beras, jagung, ubi kayu dan lain-lain atau bisa juga pada hasil pernaian yang mengandung karbohidrat. Sedangkan biakan murna dapat melalui isolasi dari akar tanaman, serta daapt dibuat dengan meremajakan kembali pada medi PDA (Potato Duxtrose Agar).isolasi ini bnayak dilakuakn oleh kalangana peneliti maupun produsen pupuk, tetapi masih terlalu merepotkan untuk diadopsi oleh petani.

Sebagai petani, untuk lebih efisiennya dapat memproduksi pupuk biologis yang siap aplikasi saja, sehingga dapat membeli dan memeperbanyak sendiri biakan murninya dan diinokulaisi pada media aplikatif. Tau jika meningikan keparaktisan dapatmembeli pupuk yang siap tebar untuk setiap kali aplikasi.

Biakan murni Tricoderma sp (kami menggunakan T. harzinum dan Tlaktae).
Media aplikatif, dapat berupa dedak kerena murah dan mudah didapat. Selain dedak juga bisa pada tepung agar, beras dan jagung giling namun beberapa pilihan ini kurang ekonomis untuk dipergunakan.
Alat pensteril media, dapat berupa pengukus atau dandang, plastik hampar dan tempat rata untuk inokulasi dan ingkubasi.

 Tujuan
Adapun tujuan dari praktikum adalah sebagai berikut :
a. Penulis ingin mengetahui cara pembuatan pupuk hayati dan aplikasinya
b. Penulis ingin mempraktekan langsung aplikasi dan cara menginokulasi Tricoderma yang dimaksut

Manfaat
Tujuan dari praktikum ini antara lain :
a. Penulis dapat mengetahui bahan dan alat yang digunakan untuk menginokulasi mikroorganisme tersebut.
b. Penulis informasi yang berguna selaku calon penyuluh kedepan dan ingin mengembangkan Tricoderma dalam melakukan penyuluhan pada petani yang membutuhkannya.



PEMBUATAN TRICODERMA DENGAN MENGGUNAKAN
MEDIA BERAS


A. Bahan dan Alat
1. Bahan 2. Alat
a. Beras a. Penjilit.
b. Air Bersih (Aqua galon) b. Lilin
c. Bibit Tricoderma c. Baskom
d. Sendok
e. Lilin
g. Dandang.
h. Kompor

B. Cara Pembuatan
1. Beras dicuci sampai bersih minimal 3 kali dengan menggunakan air bersih
2. Beras dimasak 1/3 matang (30 menit)
3. Beras yang sudah dimasak 1/3 matang dimasukan kedalam baskom untuk didinginkan. Kerena apabila beras masih panas tricoderma akan mati.
4. Setelah beras dingin baru diberikan bibit tricoderma dan kemudian diaduk merata, dimasukan kedalam pengemas tape yang dilindungi dengan penyalaan lilin agar tidak masuknya mikroorganisme lain serta diklip di tiga bagian kotak tape.
5. Setelah semuanya selesai tricoderma yang baru dibuat diletakan ditempat teduh dan dilakukan pengamatan selama 2 hari sekali yang bertujuan untuk melihat perubahan yang terjadi serta membuag air yang terdapat diatas kotak tape hasil metabolisme tricoderma.
6. Setelah 7 hari tricoderma sudah jadi dan siap untuk digunakan keperluan tertentu (pertanian) dan berdasarkan informasi yang penulis peroleh tricoderma ini memeiliki masa expayert kurang lebih 6 bulan.


C. Aplikasi/ penggunaan
Ada 2 cara penggunaannya.
1. Digunkan dalam bentuk padat.
Adapun proses penggunaan dalam bentuk padat yaitu, diberikan langsung pada tanaman 2 munggu sebelum tanam dengan dosis 20 gram/tanaman. Baik pada lubang tanam maupan pada pangkal tanaman.

2. Digunakan dalam bentuk cair.
Adapun proses penggunaan dlam bentuk cair yaitu, tricoderma dilarutkan dalam air dengan dosis 20 gram/pertanaman. Cara disemrotkan dengan menggunakan sprayer dan hand srayer.

D. Kegunaan dan Manfaat Dari Tricoderma
Tricoderma ini merupakan pestisida hayati yang mempunyai sifat entomopategen. Dengan kata lain trocoderma ini dapat menghambat pertumbuhan jamur penyebab penyakit khususnya penyakit dibidang pertanian. Selain itu tricoderma jug dapat dibunakan sebagai biodekomposer akan tetapi penggunaannya sebagai pengendali hayati. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada pembahan berikutnya tentang cara pembuatan kompos dengan menggunakan trikoderma.


CARA PEMBUATAN KOMPOS DENGAN
MENGGUNAKAN TRICODERMA

a) Alat dan Bahan
• . Alat
1. Parang yang digunakan untuk memotong daun cacao.

• Bahan
1. Bibit tricoderma 250 gram
2. Pupuk Urea 50 gram
3. Pupuk Sp 36 50 gram
4. Pupuk Kcl 50 gram
5. Kapur Pertanian 50 gram
6. Pupuk kandang 200 gram
7. Limbah kedelai 5 kg


b) Cara Pembuatannya
1. Limbah kedelai dipotong (cincang) sampai halus. Hal ini dilakukan karena semakin kecil bahan akan semakin efektif.
2. Limbah kedelai yang sudah diperkecil ukurannya kemudian di campur pupuk Urea, Sp 36, Kcl, pupuk kandang dan kapur pertanian di aduk sampai merata keseluruh bagian.
3. Bibit Tricoderma ditaburkan diatas bahan dan kemudian diaduk sampai rata.
4. Setelah semua bahan siap dicampur secara merata kemudia ditutup/bungkus dengan menggunakan plastik hitam.



APLIKASI TRICODERMA DENAGAN MENGGUNAKAN MEDIA BERAS DAN CARA PEMBUTAN KOMPOS
DENGAN MENGGUNAKAN TRICODERMA




OLEH

Tezha Batubara, S.ST


ALUMNI STPP NAD
JURUSAN PENYULUHAN PERTANIAN
SEKOLAH TINGGI PENYULUHAN PERTANIAN
NANGGROE ACEH DARUSSALAM
2008

KATA PENGANTAR

Puji beserta syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya serta kesehatan yang tak terhingga telah diberikan pada penulis dalam melaksanakan penulisan Laporan Praktikum Bioteknologi Pertanain.
Selawat beserta salam pada junjungan alam Nabi Besar Muhammad SAW, yang telah membawa kita dari alam jahilliah ke alam yang penuh ilmu pengetahuan dan teknologi seperti sekarang ini.
Aplikasi Tricoderma Dengan Menggunakan Media Beras Dan Pembuatan Kompos Dengan Menggunakan Mikroorganisme Tricoderma , merupakan judul laporan praktikum ini. Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tidak terhingga pada bapak Prof.Dr Lukman Hakim selaku dosen pembimbing mata kuliah ini.
Terimakasih juga diucapkan pada semua pihak yang telah membantu penulis baik dalam bentuk moril maupun materil sehingga selesainya laporan praktikum ini. Penulis juga menyadari dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun.
Saree, Februari 2008

Penulis

Tidak ada komentar:

Entri Populer