Minggu, Juni 05, 2011

Minggu, 05-06-2011 RSS Feed Adolf Bramandita Petualangan di Pedalaman Papua. Menyeberang Sungai di Pedalaman


Inilah realita beratnya jalur transportasi di pedalaman Papua. Sungguh merupakan kondisi yang perlu di perhatikan. Papua yang begitu kaya dengan sumber daya alam, sangat kontras dengan kondisi lingkungan dan jalur transportasi. Beberapa titik di jalur pedalaman berpotensi mengakibatkan longsor. Apalagi kondisi tanah di jalur ini cukup labil, sehingga dengan mudah struktur tanah akan berubah. Jalur ini merupakan satu-satunya yang menuju ke kota kecamatan dan kabupaten di wilayah pegunungan tengah. Selain itu bisa menggunakan pesawat perintis yang menjelajahi wilayah pedalaman. Tentunya tarif ke pedalaman, baik darat maupun udara sangat mahal. Padahal bisa tiap hari jalur ini dilalui oleh angkutan pedalaman yang sering disebut Strada (Mitsubhishi Strada). Mungkin dapat kita bayangkan berapa juta uang berputar melalui transportasi darat. Begitu juga dengan transportasi udara, tarifnyapun cukup mahal.



Maka tidak salah kalau harga-harga kebutuhan pokok di pedalaman sangat mahal untuk ukuran Jawa. Bisa dimaklumi karena jalur pedalaman sangat sulit dan tidak selalu lancar. Seperti nampak dalam foto ini, secara kebetulan baru pagi harinya bisa melewati jalur sungai. Karena malamnya ada sebuah truk yang nyangkut di tengah sungai. Belum lagi kalau hujan yang membuat air sungai meluap. Mungkin bisa menuggu 1-2 hari menunggu air surut. Begitupun transportasi udara tidak selalu lancar, diakibatkan cuaca yang tidak selalu menentu. Bisa jadi setelah pesawat sudah landing, akan kembali turun ke bandara, dikarenakan awan gelap mulai muncul dan menutupi pandangan.

Mungkin ini bagian dari realita transportasi yang unik dan rumit. Fakta ini nampaknya perlu menjadi perhatian dari berbagai pihak. Walaupun cukup lama prosesnya, namun masih nampak juga perhatian pemerintah dalam kepeduliannya mempermudah jalur pedalaman. Termasuk pembangunan jembatan dan mengaspal jalan beberapa titik rawan. Cuma yang perlu menjadi perhatian pemerintah daerah adalah proses tindak lanjut dari hasil pembangunan. Mengapa? Apa yang sudah dibangun pemerintah daerah tentunya perlu perawatan secara khusus. Ini yang terkadang terlupakan. Melihat kondisi jalur yang melewati hutan lebat dan tanah yang labil tentunya pemerintah daerah punya perhatian secara khusus. Terlebih dengan potensi-potensi di pedalaman yang semakin berkembang, bisa menjadikan buah pertimbangan tersendiri. Namun yang perlu diingat adalah masalah etika dalam memerhatikan lingkungan. Masalah ini selalu muncul dalam setiap pembangunan yang berkelanjutan. Juga masalah perubahan sosial dari masyarakat yang nantinya akan semakin berubah pola kehidupannya, apabila memang jalur ini semakin lancar. Memang selalu ada yang dipinggirkan dari setiap pembangunan dimanapun.

Selain itu yang menjadi tantangan yaitu proses terbenturnya aspek kepentingan umum dengan budaya setempat. Bertahun-tahun kondisi ini akan selalu muncul di tengah pembangunan tanah Papua. Tantangan ini memang tidak mudah, bisa membutuhkan biaya yang lebih dari yang direncanakan. Semua kembali pada komitmen yang berwenang untuk menindaklanjuti proses ini. Mengingat kompleksnya permasalahan ini, tentunya pemerintah daerah punya jalur kebijakan dalam menindaklanjuti baik buruknya sebuah proses pembangunan.

Tidak ada komentar:

Entri Populer